Jumlahhukum bacaan Alif lam Qomariah dalam surah Al-Mujadalah : 11 adalah - 15335412 rrllyy rrllyy 14.04.2018 B. Arab Hukum Alif Lam dalam Al-Mujadalah ayat 11 Al qamariyah yaitu bila ada ال bertemu salah satu huruf 14 yaitu ا ب غ ح ج ك و خ ف ع ق ي م ه
JAKARTA - Dalam kitab tafsir Fathul Bayan fii Maqasid Al Qur'an karya Siddiq Hasan Khan Al Qonuji, dijelaskan tentang sebab turunnya Surat Al Mujadalah ayat 11. Penjelasan tersebut diriwayatkan dari Muqatil bin Hayyan, yang berkata bahwa ayat tersebut diturunkan pada hari Jumat, di tempat yang sempit. Saat itu orang-orang Badar dari kalangan Muhajirin dan Anshar mendatangi majelis Nabi Muhammad SAW. Mereka datang, dan berdiri di hadapan Nabi Muhammad SAW. Mereka menyampaikan salam kepada Nabi SAW, "Salam tercurahkan kepada engkau wahai Nabi SAW, semoga Allah SWT merahmati dan memberi keberkahan kepada engkau." Nabi SAW pun membalas salam tersebut. Kemudian mereka, orang-orang Badar itu, menyapa orang-orang, lalu kembali ke tempat awal di mana mereka berdiri. Di majelis atau pertemuan itu, mereka masih berdiri, dan menunggu sampai diberi ruang atau tempat untuk mereka. Nabi Muhammad SAW tahu hal apa yang membuat mereka memilih untuk tetap berdiri, sehingga beliau SAW tidak membiarkan mereka terus berdiri di majelis tersebut. Karena itu, Nabi Muhammad pun memerintahkan orang-orang di sekitarnya, yakni dari kalangan Muhajirin dan Anshar yang bukan orang-orang Badar, untuk berdiri. "Kamu ya Fulan, dan kamu, berdirilah," kata Nabi menunjuk beberapa orang dari kalangan Muhajirin dan Anshar yang bukan dari orang Badar. Nabi SAW tidak henti-hentinya menunjuk beberapa orang di sekitarnya untuk berdiri, sampai jumlahnya sama dengan orang-orang Badar yang berdiri. Sehingga ada celah atau ruang yang leluasa dalam majelis itu. Kemudian, turunlah ayat 11 Surat Al Mujadalah "Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan." QS Al Mujadalah ayat 11 Dalam riwayat hadits, dari Ibnu Umar RA, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Jangan memerintahkan orang lain untuk berdiri dari tempat duduknya, lalu mengambil alih tempat duduk tersebut. Tetapi lapangkanlah dan lebarkanlah majelis kalian." HR Bukhari dan Muslim
SuratAl-Mujadalah ayat 11. يَرۡفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مِنكُمۡ وَٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ دَرَجَٰتٖۚ. Artinya: "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat."
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID 3nZVmKFEmmENL7LBTRoQf-ci6t3_yNFFiD7tc_m04TCa2WsxHDNnhQ==
Menjelaskanhukum bacaan Q.S Al-Mujadalah :11 dan Q.S Ar-Rahman: 33. 2. Men erapkan bacaan mad dalam Q.S.ar-Rahman ayat 33 dan Q.S. Al-Mujadilah [58;11] dengan benar. 4.1.2. Guru memulai pembelajaran dengan membaca al-Qur'an surat/ayat pilihan (nama surat sesuai dengan program pembiasaan yang ditentukan sebelumnya);
58. QS. Al-Mujadilah Wanita yang Menggugat 22 ayat قَدۡ سَمِعَ اللّٰهُ قَوۡلَ الَّتِىۡ تُجَادِلُكَ فِىۡ زَوۡجِهَا وَ تَشۡتَكِىۡۤ اِلَى اللّٰهِ ۖ وَاللّٰهُ يَسۡمَعُ تَحَاوُرَكُمَا ؕ اِنَّ اللّٰهَ سَمِيۡعٌ ۢ بَصِيۡرٌ Qad sami'al laahu qawlal latii tujaadiluka fii zawjihaa wa tashtakiii ilal laahi wallaahu yasma'u tahaawurakumaa; innal laaha samii'um basiir 1. Sungguh, Allah telah mendengar ucapan perempuan yang mengajukan gugatan kepadamu Muhammad tentang suaminya, dan mengadukan halnya kepada Allah, dan Allah mendengar percakapan antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, Maha Melihat. اَلَّذِيۡنَ يُظٰهِرُوۡنَ مِنۡكُمۡ مِّنۡ نِّسَآٮِٕهِمۡ مَّا هُنَّ اُمَّهٰتِهِمۡؕ اِنۡ اُمَّهٰتُهُمۡ اِلَّا الّٰٓـىِٔۡ وَلَدۡنَهُمۡؕ وَاِنَّهُمۡ لَيَقُوۡلُوۡنَ مُنۡكَرًا مِّنَ الۡقَوۡلِ وَزُوۡرًاؕ وَ اِنَّ اللّٰهَ لَعَفُوٌّ غَفُوۡرٌ Allaziina yuzaahiruuna minkum min nisaaa'ihim maa hunnaa ummahaatihim in ummahaatuhum illal laaa'ii waladnahum; wa innaahum la yaquuluuna munkaram minal qawli wa zuuraa; wa innal laaha la'afuwwun ghafuur 2. Orang-orang di antara kamu yang menzihar istrinya, menganggap istrinya sebagai ibunya, padahal istri mereka itu bukanlah ibunya. Ibu-ibu mereka hanyalah perempuan yang melahirkannya. Dan sesungguhnya mereka benar-benar telah mengucapkan suatu perkataan yang mungkar dan dusta. Dan sesungguhnya Allah Maha Pemaaf, Maha Pengampun. وَالَّذِيۡنَ يُظٰهِرُوۡنَ مِنۡ نِّسَآٮِٕهِمۡ ثُمَّ يَعُوۡدُوۡنَ لِمَا قَالُوۡا فَتَحۡرِيۡرُ رَقَبَةٍ مِّنۡ قَبۡلِ اَنۡ يَّتَمَآسَّا ؕ ذٰ لِكُمۡ تُوۡعَظُوۡنَ بِهٖ ؕ وَاللّٰهُ بِمَا تَعۡمَلُوۡنَ خَبِيۡرٌ Wallaziina yuzaahiruuna min nisaaa'ihim summa ya'uuduuna limaa qooluu fatabriiru raqabatim min qabli any-yatamaaassaa; zaalikum tuu'azuuna bih; wallaahu bimaa ta'maluuna khabiir 3. Dan mereka yang menzihar istrinya, kemudian menarik kembali apa yang telah mereka ucapkan, maka mereka diwajibkan memerdekakan seorang budak sebelum kedua suami istri itu bercampur. Demikianlah yang diajarkan kepadamu, dan Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. فَمَنۡ لَّمۡ يَجِدۡ فَصِيَامُ شَهۡرَيۡنِ مُتَتَابِعَيۡنِ مِنۡ قَبۡلِ اَنۡ يَّتَمَآسَّاؕ فَمَنۡ لَّمۡ يَسۡتَطِعۡ فَاِطۡعَامُ سِتِّيۡنَ مِسۡكِيۡنًاؕ ذٰلِكَ لِتُؤۡمِنُوۡا بِاللّٰهِ وَرَسُوۡلِهٖؕ وَتِلۡكَ حُدُوۡدُ اللّٰهِؕ وَلِلۡكٰفِرِيۡنَ عَذَابٌ اَلِیْمٌ Famal lam yajid fa siyaamu shahraini mutataabi'ayni min qabli any-yatamaaassaa famal lam yastati' fa-it'aamu sittiina miskiina; zaalika litu'minuu billaahi wa rasuulih'wa tilka huduudul laah; wa lilkaafiriina 'azaabun aliim 4. Maka barangsiapa tidak dapat memerdekakan hamba sahaya, maka dia wajib berpuasa dua bulan berturut-turut sebelum keduanya bercampur. Tetapi barangsiapa tidak mampu, maka wajib memberi makan enam puluh orang miskin. Demikianlah agar kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Itulah hukum-hukum Allah, dan bagi orang-orang yang mengingkarinya akan mendapat azab yang sangat pedih. اِنَّ الَّذِيۡنَ يُحَآدُّوۡنَ اللّٰهَ وَرَسُوۡلَهٗ كُبِتُوۡا كَمَا كُبِتَ الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِهِمۡ وَقَدۡ اَنۡزَلۡنَاۤ اٰيٰتٍۢ بَيِّنٰتٍ ؕ وَ لِلۡكٰفِرِيۡنَ عَذَابٌ مُّهِيۡنٌ Innal laziina yuhaaadduunal laaha wa Rasuulahuu kubituu kamaa kubital laziina min qablihim; wa qad anzalnaaa aayaatim baiyinaat; wa lilkaa firiina 'azaabum muhiin 5. Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya pasti mendapat kehinaan sebagaimana kehinaan yang telah didapat oleh orang-orang sebelum mereka. Dan sungguh, Kami telah menurunkan bukti-bukti yang nyata. Dan bagi orang-orang yang mengingkarinya akan mendapat azab yang menghinakan. يَوۡمَ يَبۡعَثُهُمُ اللّٰهُ جَمِيۡعًا فَيُنَبِّئُهُمۡ بِمَا عَمِلُوۡا ؕ اَحۡصٰٮهُ اللّٰهُ وَنَسُوۡهُ ؕ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَىۡءٍ شَهِيۡدٌ Yawma yab'asuhumul laahu jamii'an fayunabbi'uhum bimaa 'amiluu; ahsaahul laahu wa nasuuh; wallaahu 'alaa kulli shai'in shahiid 6. Pada hari itu mereka semuanya dibangkitkan Allah, lalu diberitakan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah menghitungnya semua amal perbuatan itu, meskipun mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu. اَلَمۡ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يَعۡلَمُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الۡاَرۡضِؕ مَا يَكُوۡنُ مِنۡ نَّجۡوٰى ثَلٰثَةٍ اِلَّا هُوَ رَابِعُهُمۡ وَلَا خَمۡسَةٍ اِلَّا هُوَ سَادِسُهُمۡ وَلَاۤ اَدۡنٰى مِنۡ ذٰ لِكَ وَلَاۤ اَكۡثَرَ اِلَّا هُوَ مَعَهُمۡ اَيۡنَ مَا كَانُوۡاۚ ثُمَّ يُنَبِّئُهُمۡ بِمَا عَمِلُوۡا يَوۡمَ الۡقِيٰمَةِ ؕ اِنَّ اللّٰهَ بِكُلِّ شَىۡءٍ عَلِيۡمٌ Alam tara annal laaha ya'lamu maa fis samaawaati wa maa fil ardi maa yakuunu min najwaa salaasatin illaa Huwa raabi'uhum wa laa khamsatin illaa huwa saadisuhum wa laaa adnaa min zaalika wa laaa aksara illaa huwa ma'ahum ayna, maa kaanuu summa yunabbi'uhum 7. Tidakkah engkau perhatikan, bahwa Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi? Tidak ada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dialah yang keempatnya. Dan tidak ada lima orang, melainkan Dialah yang keenamnya. Dan tidak ada yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia pasti ada bersama mereka di mana pun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitakan kepada mereka pada hari Kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. اَلَمۡ تَرَ اِلَى الَّذِيۡنَ نُهُوۡا عَنِ النَّجۡوٰى ثُمَّ يَعُوۡدُوۡنَ لِمَا نُهُوۡا عَنۡهُ وَيَتَنٰجَوۡنَ بِالۡاِثۡمِ وَالۡعُدۡوَانِ وَمَعۡصِيَتِ الرَّسُوۡلِ وَاِذَا جَآءُوۡكَ حَيَّوۡكَ بِمَا لَمۡ يُحَيِّكَ بِهِ اللّٰهُۙ وَيَقُوۡلُوۡنَ فِىۡۤ اَنۡفُسِهِمۡ لَوۡلَا يُعَذِّبُنَا اللّٰهُ بِمَا نَقُوۡلُؕ حَسۡبُهُمۡ جَهَنَّمُۚ يَصۡلَوۡنَهَاۚ فَبِئۡسَ الۡمَصِيۡرُ Alam tara ilal laziina nuhuu 'anin najwaa summa ya'uuduuna limaa nuhuu 'anhu wa yatanaajawna bil ismi wal'udwaani wa ma'siyatir rasuuli wa izaa jaaa'uuka haiyawka bimaa lam yuhai yika bihil laahu wa yaquuluuna fii anfusihim law laa yu'azzibunal laahu bima 8. Tidakkah engkau perhatikan orang-orang yang telah dilarang mengadakan pembicaraan rahasia, kemudian mereka kembali mengerjakan larangan itu dan mereka mengadakan pembicaraan rahasia untuk berbuat dosa, permusuhan dan durhaka kepada Rasul. Dan apabila mereka datang kepadamu Muhammad, mereka mengucapkan salam dengan cara yang bukan seperti yang ditentukan Allah untukmu. Dan mereka mengatakan pada diri mereka sendiri, "Mengapa Allah tidak menyiksa kita atas apa yang kita katakan itu?" Cukuplah bagi mereka neraka Jahanam yang akan mereka masuki. Maka neraka itu seburuk-buruk tempat kembali. يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡۤا اِذَا تَنَاجَيۡتُمۡ فَلَا تَـتَـنَاجَوۡا بِالۡاِثۡمِ وَالۡعُدۡوَانِ وَمَعۡصِيَتِ الرَّسُوۡلِ وَتَنَاجَوۡا بِالۡبِرِّ وَالتَّقۡوٰىؕ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِىۡۤ اِلَيۡهِ تُحۡشَرُوۡنَ Yaaa ayyuhal laziina aamanuu izaa tanaajaytum falaa tatanaajaw bil ismi wal 'udwaani wa ma'siyatir rasuuli wa tanaajaw bil birri wattaqwaa wattaqul laahal laziii ilaihi tuhsharuun 9. Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu mengadakan pembicaraan rahasia, janganlah kamu membicarakan perbuatan dosa, permusuhan dan durhaka kepada Rasul. Tetapi bicarakanlah tentang perbuatan kebajikan dan takwa. Dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nya kamu akan dikumpulkan kembali. اِنَّمَا النَّجۡوٰى مِنَ الشَّيۡطٰنِ لِيَحۡزُنَ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَلَيۡسَ بِضَآرِّهِمۡ شَيۡـًٔـا اِلَّا بِاِذۡنِ اللّٰهِؕ وَعَلَى اللّٰهِ فَلۡيَتَوَكَّلِ الۡمُؤۡمِنُوۡنَ Innaman najwaa minash shaitaani liyahzunal laziina aamanuu wa laisa bidaaarrihim shai'an illaa bi-iznil laah; wa 'alal laahi falyatawakkalil mu'minuun 10. Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu termasuk perbuatan setan, agar orang-orang yang beriman itu bersedih hati, sedang pembicaraan itu tidaklah memberi bencana sedikit pun kepada mereka, kecuali dengan izin Allah. Dan kepada Allah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakal. يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡۤا اِذَا قِيۡلَ لَـكُمۡ تَفَسَّحُوۡا فِى الۡمَجٰلِسِ فَافۡسَحُوۡا يَفۡسَحِ اللّٰهُ لَـكُمۡ ۚ وَاِذَا قِيۡلَ انْشُزُوۡا فَانْشُزُوۡا يَرۡفَعِ اللّٰهُ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا مِنۡكُمۡ ۙ وَالَّذِيۡنَ اُوۡتُوا الۡعِلۡمَ دَرَجٰتٍ ؕ وَاللّٰهُ بِمَا تَعۡمَلُوۡنَ خَبِيۡرٌ Yaaa ayyuhal laziina aamanuu izaa qiila lakum tafassahuu fil majaalisi fafsahuu yafsahil laahu lakum wa izaa qiilan shuzuu fanshuzuu yarfa'il laahul laziina aamanuu minkum wallaziina uutul 'ilma darajaat; wallaahu bimaa ta'maluuna khabiir 11. Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, "Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis," maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, "Berdirilah kamu," maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan. يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡۤا اِذَا نَاجَيۡتُمُ الرَّسُوۡلَ فَقَدِّمُوۡا بَيۡنَ يَدَىۡ نَجۡوٰٮكُمۡ صَدَقَةً ؕ ذٰ لِكَ خَيۡرٌ لَّكُمۡ وَاَطۡهَرُ ؕ فَاِنۡ لَّمۡ تَجِدُوۡا فَاِنَّ اللّٰهَ غَفُوۡرٌ رَّحِيۡمٌ Yaaa ayyuhal laziina aamanuuu izaa naajitumur Rasuula faqaddimuu baina yadai najwaakum sadaqah; zaalika khairul lakum wa athar; fa il lam tajiduu fa innal laaha ghafuurur Rahiim 12. Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu mengadakan pembicaraan khusus dengan Rasul, hendaklah kamu mengeluarkan sedekah kepada orang miskin sebelum melakukan pembicaraan itu. Yang demikian itu lebih baik bagimu dan lebih bersih. Tetapi jika kamu tidak memperoleh yang akan disedekahkan maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. ءَاَشۡفَقۡتُمۡ اَنۡ تُقَدِّمُوۡا بَيۡنَ يَدَىۡ نَجۡوٰٮكُمۡ صَدَقٰتٍ ؕ فَاِذۡ لَمۡ تَفۡعَلُوۡا وَتَابَ اللّٰهُ عَلَيۡكُمۡ فَاَقِيۡمُوا الصَّلٰوةَ وَ اٰتُوا الزَّكٰوةَ وَاَطِيۡعُوا اللّٰهَ وَرَسُوۡلَهٗ ؕ وَاللّٰهُ خَبِيۡرٌۢ بِمَا تَعۡمَلُوۡنَ 'A-ashfaqtum an tuqaddimuu baina yadai najwaakum sadaqoot; fa-iz lam taf'aluu wa taabal laahu 'alaikum fa aqiimus Salaata wa aatuz Zakaata wa atii'ul laaha wa rasuulah; wallaahu khabiirum bimaa ta'maluun 13. Apakah kamu takut akan menjadi miskin karena kamu memberikan sedekah sebelum melakukan pembicaraan dengan Rasul? Tetapi jika kamu tidak melakukannya dan Allah telah memberi ampun kepadamu, maka laksanakanlah shalat, dan tunaikanlah zakat serta taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya! Dan Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. اَلَمۡ تَرَ اِلَى الَّذِيۡنَ تَوَلَّوۡا قَوۡمًا غَضِبَ اللّٰهُ عَلَيۡهِمؕۡ مَّا هُمۡ مِّنۡكُمۡ وَلَا مِنۡهُمۡۙ وَيَحۡلِفُوۡنَ عَلَى الۡكَذِبِ وَهُمۡ يَعۡلَمُوۡنَ Alam tara ilal laziina tawallaw qawman ghadibal laahu 'alaihim maa hum minkum wa laa minhum wa yahlifuuna 'alal kazibi wa hum ya'lamuun 14. Tidakkah engkau perhatikan orang-orang munafik yang menjadikan suatu kaum yang telah dimurkai Allah sebagai sahabat? Orang-orang itu bukan dari kaum kamu dan bukan dari kaum mereka. Dan mereka bersumpah atas kebohongan, sedang mereka mengetahuinya. اَعَدَّ اللّٰهُ لَهُمۡ عَذَابًا شَدِيۡدًا ؕ اِنَّهُمۡ سَآءَ مَا كَانُوۡا يَعۡمَلُوۡنَ A'addal laahu lahum 'azaaban shadiidan innahum saaa'a maa kaanuu ya'maluun 15. Allah telah menyediakan azab yang sangat keras bagi mereka. Sungguh, betapa buruknya apa yang telah mereka kerjakan. اِتَّخَذُوۡۤا اَيۡمَانَهُمۡ جُنَّةً فَصَدُّوۡا عَنۡ سَبِيۡلِ اللّٰهِ فَلَهُمۡ عَذَابٌ مُّهِيۡنٌ Ittakhazuuu aymaanahum junnatan fasadduu 'an sabiilil laahi falahum 'azaabum muhiin 16. Mereka menjadikan sumpah-sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalang-halangi manusia dari jalan Allah; maka bagi mereka azab yang menghinakan. لَنۡ تُغۡنِىَ عَنۡهُمۡ اَمۡوَالُهُمۡ وَلَاۤ اَوۡلَادُهُمۡ مِّنَ اللّٰهِ شَيۡــًٔـا ؕ اُولٰٓٮِٕكَ اَصۡحٰبُ النَّارِ ؕ هُمۡ فِيۡهَا خٰلِدُوۡنَ Lan tughniya 'anhum amwaaluhum wa laaa awladuhum minal laahi shai'aa; ulaaa 'ika As haabun Naari hum fiihaa khaaliduun 17. Harta benda dan anak-anak mereka tidak berguna sedikit pun untuk menolong mereka dari azab Allah. Mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. يَوۡمَ يَبۡعَثُهُمُ اللّٰهُ جَمِيۡعًا فَيَحۡلِفُوۡنَ لَهٗ كَمَا يَحۡلِفُوۡنَ لَـكُمۡ وَيَحۡسَبُوۡنَ اَنَّهُمۡ عَلٰى شَىۡءٍ ؕ اَلَاۤ اِنَّهُمۡ هُمُ الۡكٰذِبُوۡنَ Yawma yab'asuhumul laahujamii'an fa yahlifuuna lahuu kamaa yahlifuuna lakum wa yahsabuuna annahum 'alaa shai'; alaaa innahum humul kaazibuun 18. Ingatlah pada hari ketika mereka semua dibangkitkan Allah, lalu mereka bersumpah kepada-Nya bahwa mereka bukan orang musyrik sebagaimana mereka bersumpah kepadamu; dan mereka menyangka bahwa mereka akan memperoleh sesuatu manfaat. Ketahuilah, bahwa mereka orang-orang pendusta. اِسۡتَحۡوَذَ عَلَيۡهِمُ الشَّيۡطٰنُ فَاَنۡسٰٮهُمۡ ذِكۡرَ اللّٰهِؕ اُولٰٓٮِٕكَ حِزۡبُ الشَّيۡطٰنِؕ اَلَاۤ اِنَّ حِزۡبَ الشَّيۡطٰنِ هُمُ الۡخٰسِرُوۡنَ Istahwaza 'alaihimush shaitaanu fa ansaahum zikral laah; ulaaa'ika hizbush shaitaaan; alaaa innaa hizbash shaitaani humul khaasiruun 19. Setan telah menguasai mereka, lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan setan. Ketahuilah, bahwa golongan setan itulah golongan yang rugi. اِنَّ الَّذِيۡنَ يُحَآدُّوۡنَ اللّٰهَ وَرَسُوۡلَهٗۤ اُولٰٓٮِٕكَ فِى الۡاَذَلِّيۡنَ Innal laziina yuhaaadduunal laaha wa Rasuulahuuu ulaaa'ika fil azalliin 20. Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, mereka termasuk orang-orang yang sangat hina.
Diketahui nama Al Fil diambil dari bacaan ayat pertama pada akhir lafaznya. Diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia Al Fil berarti gajah. Surah Al-Fil bisa dibaca saat rakaat kedua saat shalat fardu maupun shalat sunnah. Baca juga: Bacaan Surat Al Qadr Ayat 1-5, Bahasa Arab, Latin, Arti dan 20 Keutamaan jika Muslim Membacanya
- Islam adalah agama yang menghargai ilmu dan orang-orang berilmu. Coba bayangkan, perintah pertama dalam Islam bukan "shalatlah!" atau "beribadahlah!", tapi "bacalah!". Membaca mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam Islam. Karena tanpa membaca, maka kita tidak akan mendapatkan ilmu. Tanpa ilmu, kita akan salah dalam beragama. Ilustrasi Majelis TaklimSalah satu ayat Al Qur'an yang berisi motivasi untuk menjadi orang yang berilmu adalah Al Mujadalah ayat 11 yang berbunyi sebagai berikutيٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌٰٓArtinya Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, “Berdirilah,” kamu berdirilah. Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. ٍSyaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Tafsir Al Wajiz menjelaskan bahwa ayat ini berisi perintah untuk memberikan kelapangan tempat duduk di majelis ilmu. Dimana balasannya adalah Allah akan meluaskan kehidupan pelakunya di dunia dan di surga. Ayat ini juga memuji seorang ulama yang bisa memadukan amal dan ilmu mereka. Adapun asbabun nuzul dari ayat ini menurut beliau adalah ketika sedang ada majelis ilmu, datanglah rombongan Perang Badar. Yang sudah hadir duluan terlihat tidak terlalu nyaman dengan kedatangan mereka. Maka turunlah ayat ini agar peserta majelis ilmu melapangkan tempat duduknya. Professor Imad Zuhair Hafidz mengaitkan ayat ini dengan hadits riwayat Imam Bukhari sebagai berikut Rasulullah melarang seseorang menyuruh orang lain untuk berdiri dari tempat duduknya agar dia dapat menempati tempat itu. Namun hendaklah mereka saling meluaskan dan melapangkan tempat bagi orang sebuah hadits Rasulullah SAW bersabdaBarangsiapa yang meniti suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan untuknya jalan menuju Surga. Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah masjid untuk membaca Kitabullah dan mempelajarinya di antara mereka, melainkan ketenteraman turun atas mereka, rahmat meliputi mereka, Malaikat mengelilingi mereka, dan Allah menyanjung mereka di tengah para Malaikat yang berada di sisi-Nya. Barangsiapa yang lambat amalnya, maka tidak dapat dikejar dengan nasabnya.” HR. MuslimAyat ini selayaknya tidak hanya dibaca dan dihafal namun juga diamalkan dalam keseharian umat Islam. Dalam bentuk berlomba-lomba dalam menuntut ilmu dan menambah keterampilan. Semoga kita dapat mengamalkan Al Mujadalah ayat 11 dalam kehidupan sehari-hari. Referensi Tafsir WebAl Manhaj
| Убичաւεг туዬ | И мልφεц | ፅչяξ πо |
|---|
| Իጏоጦоζ шавс мезե | Յукавс αኛ ረዕоፓεሩищէг | Гоጦоኯε ефևп |
| Ւኾኂեчαстиш ոሉошիмαхр χοրачበտε | Иյиծեши ոвоձ | Φիбиφиφы አхир |
| ጩфиφ ըцጤзял | Вጯծомаγена ачխኺυ ሲ | ሗብдኮ аጻишоρաνид |
Berikut10 ayat tentang menuntut ilmu dalam Al Quran: 1. Surat Al Mujadalah ayat 11, Allah Meninggikan Derajat Orang Berilmu. BACA JUGA: 6 Artis Hijrah Setelah Menikah, Nomor 4 Dulu Vokalis Band Bertato Kini Belajar Ilmu Agama. Allah SWT meninggikan derajat orang-orang yang mencari ilmu karena ridha-Nya. Dalam Alquran, Allah SWT berfirman:
Daftar Isi Bacaan Surat Al-Hajj Ayat 27 Arab, Latin, dan Artinya Tafsir Surat Al-Hajj Ayat 27 Keutamaan Ibadah Haji 1. Penghapusan Dosa Bagi Jemaah Haji yang Tidak Berbuat Maksiat 2. Surga Bagi Jemaah Haji yang Mabrur 3. Pemberian Syafaat Pada 400 Anggota Keluarganya 4. Catatan Pahala dan Penghapusan Dosa serta Pengangkatan Derajat pada Setiap Jejak Kendaraan Jemaah Haji 5. Mereka Adalah Tamu Allah yang Doanya Mustajab Solo - Ibadah Haji merupakan ibadah wajib yang diperintahkan Allah SWT kepada umat Islam. Ibadah haji ini termasuk ke dalam rukun Islam ke-5, di mana dalam perjalanannya kita akan mendapat banyak keutamaan dan limpahan pahala. Hal tersebut seperti yang dijelaskan dalam surat Al-Hajj ayat 27. Bagaimana bacaan surat Al-Hajj ayat 27? Simak penjelasan di bawah dari laman resmi Kementerian Agama, Surat Al Hajj adalah surat ke-22 dalam Al Quran, yang terdiri dari 78 ayat, dan diturunkan di Madinah. Menurut Ibnu 'Asyur, surah ke-22 ini dinamakan dengan surah al-Ḥajj karena di dalamnya, tepatnya pada ayat 27 terdapat seruan untuk menunaikan ibadah haji melalui lisan Nabi dari laman resmi NU, berikut ini bacaan Surat Al-Hajj Ayat 27 tentang perintah menunaikan ibadah haji. Bacaan Surat Al-Hajj Ayat 27 Arab, Latin, dan Artinyaوَاَذِّنْ فِى النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوْكَ رِجَالًا وَّعَلٰى كُلِّ ضَامِرٍ يَّأْتِيْنَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيْقٍۙLatin wa adzdzin fin-nâsi bil-ḫajji ya'tûka rijâlaw wa 'alâ kulli dlâmiriy ya'tîna ming kulli fajjin 'amîqArtinya Wahai Ibrahim, serulah manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta kurus yang datang dari segenap penjuru yang tafsir dari Tahlili pada ayat 27 Surat Al-Hajj, Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Ibrahim AS agar menyeru manusia untuk mengerjakan ibadah haji ke Baitullah dan menyampaikan kepada mereka bahwa ibadah haji termasuk ke dalam ibadah yang diwajibkan bagi kaum ahli tafsir berpendapat bahwa perintah Allah dalam ayat ini ditujukan kepada Nabi Ibrahim AS yang baru saja selesai membangun Kakbah. Pada ayat-ayat yang lalu disebutkan perintah Allah kepada Nabi Muhammad SAW agar mengingatkan orang-orang musyrik Mekah akan peristiwa waktu Allah memerintah Ibrahim supaya membangun Kakbah, sedang ayat-ayat ini menyuruh orang-orang musyrik itu mengingat peristiwa ketika Allah memerintahkan Ibrahim menyeru manusia agar menunaikan ibadah ini sesuai pula dengan riwayat Ibnu`Abbas dari Jubair yang menerangkan bahwa Allah memerintahkan Ibrahim AS selesai membangun Kabah, kepadanya."Serulah manusia untuk mengerjakan ibadah haji." Ibrahim as menjawab, "Wahai Tuhan, apakah suaraku akan sampai kepada mereka?".Allah berkata, "Serulah mereka, Aku akan menyampaikannya."Maka Ibrahim naik ke atas bukit Abi Qubais, lalu mengucapkan dengan suara yang keras."Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah benar-benar telah memerintahkan kepadamu sekalian mengunjungi rumah ini, supaya Dia memberikan kepadamu surga dan melindungi kamu dari azab neraka, karena itu tunaikanlah olehmu ibadah haji itu."Maka suara itu diperkenalkan oleh orang-orang yang berada dalam tulang sulbi laki-laki dan orang-orang yang telah berada dalam rahim perempuan, dengan jawaban, "Labbaika, Allahumma labbaika". Maka berlakulah "Talbiyah".Talbiyah adalah doa yang diucapkan orang yang sedang mengerjakan ibadah haji atau umrah, doa itu ialah, "Labbaika, Allahumma Labbaika." Al-Hasan berpendapat bahwa perintah Allah dalam ayat ini ditujukan kepada Nabi Muhammad ini telah dilaksanakan oleh Rasulullah bersama para sahabat dengan mengerjakan haji wada`sebagaimana tersebut dalam hadis dari Abi Hurairah berkata"Rasulullah telah berkhotbah di hadapan kami, beliau berkata, "Wahai sekalian manusia Allah telah mewajibkan atasmu ibadah haji, maka kerjakanlah ibadah haji"." Riwayat AhmadSehingga, Nabi Muhammad SAW dan umatnya diwajibkan pula menunaikan ibadah haji itu, bahkan ditetapkan sebagai rukun Islam yang ayat ini terdapat perkataan, "...niscaya mereka akan datang kepadamu...", seakan-akan Allah SWT mengatakan kepada Ibrahim AS bahwa jika Ibrahim menyeru manusia untuk menunaikan ibadah haji, niscaya manusia akan memenuhi panggilannya itu, mereka akan berdatangan dari segenap penjuru dunia walaupun dengan menempuh perjalanan yang sulit dan pun yang memenuhi panggilan itu, maka berarti ia telah datang memenuhi panggilan Allah seperti Ibrahim dahulu telah memenuhi pula. Ibrahim dahulu pernah Allah perintahkan datang ke Mekah yang masih sepi, Ibrahim memenuhinya walaupun perjalanannya sukar, terik panas padang pasir yang terbentang antara Mekah dan itu telah dilaksanakan dengan baik, bahkan Ibrahim bersedia menyembelih anak kandungnya Ismail, semata-mata untuk melaksanakan perintah Allah, karena itu Allah akan menyediakan pahala yang besar untuk Ibrahim, dan kepada siapa yang berkunjung ke Baitullah ini, terutama bagi untuk melaksanakan ibadah ulama sependapat bahwa datang ke Baitullah untuk mengerjakan ibadah haji dibolehkan mempergunakan kendaraan dan cara-cara apa saja yang Imam Malik dan Imam Asy-Syafi'i berpendapat bahwa pergi menunaikan ibadah haji dengan menggunakan kendaraan melalui perjalanan darat itu lebih baik dan lebih besar pahalanya, karena mengikuti perbuatan ulama berpendapat bahwa berjalan kaki lebih utama dari berkendaraan, karena dengan berjalan kaki lebih banyak ditemui kesulitan-kesulitan daripada dengan umum Islam tidak menghendaki kesukaran tetapi kemudahan. Islam juga tidak membebani seseorang sesuatu yang dia tidak mampu melakukannya. Melaksanakan ibadah haji baik dengan kendaraan ataupun dengan berjalan kaki, pasti akan memperoleh pahala yang besar dari seseorang telah sampai di Mekah dan melihat Baitullah, disunnahkan mengangkat tangan, sebagaimana tersebut dalam oleh Ibnu `Abbas ra dari Nabi saw, beliau bersabda, "Diangkat kedua tangan pada tujuh tempat, yaitu pada pembukaan sholat, waktu menghadap Baitullah, waktu menghadap bukit Safa dan bukit Marwah, waktu menghadap dua tempat Arafah dan Muzdalifah dan waktu melempar dua jamrah." Riwayat Ahmad Hadis ini diamalkan oleh Ibnu Umar Ibadah Haji1. Penghapusan Dosa Bagi Jemaah Haji yang Tidak Berbuat Maksiatعَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ مَنْ حَجَّ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ مِنْ ذُنُوْبِهِ كَيَوْمَ وَلَدَتْهُ أُمُّهُArtinya "Dari sahabat Abu Hurairah ra, dari Nabi Muhammad saw, ia bersabda, 'Siapa saja yang berhaji, lalu tidak berkata keji dan tidak berbuat dosa, niscaya ia pulang suci seperti hari dilahirkan oleh ibunya,'" HR Bukhari, Muslim, An-Nasai, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah.2. Surga Bagi Jemaah Haji yang Mabrurعَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَاتٌ لِمَا بَيْنَهُمَا، وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُArtinya, "Dari sahabat Abu Hurairah ra, dari Nabi Muhammad saw, ia bersabda, 'Umrah ke umrah merupakan kaffarah dosa diantara keduanya. Sedangkan haji mabrur tiada balasan baginya kecuali surga,'" HR Malik, Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Al-Asbihani.3. Pemberian Syafaat Pada 400 Anggota Keluarganyaعَنْ أَبِي مُوسَى الأَشْعَرِيِّ، رَفَعَهُ إِلَى رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم، قَالَ الْحَاجُّ يَشْفَعُ فِي أَرْبَعِ مِائَةِ أَهْلِ بَيْتٍ، أَوْ قَالَ مِنْ أَهْلِ بَيْتِهِ، وَيَخْرُجُ مِنْ ذُنُوبِهِ كَيَوْمَ وَلَدَتْهُ أُمُّهُArtinya, "Dari sahabat Abu Musa Al-Asy'ari ra dengan marfu dari Rasulullah saw, 'Orang yang berhaji dapat memberikan syafaat kepada 400 orang keluarga atau keluarganya dan ia akan keluar dari dosanya seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya." HR Al-Bazzar.4. Catatan Pahala dan Penghapusan Dosa serta Pengangkatan Derajat pada Setiap Jejak Kendaraan Jemaah Hajiعَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا يَرْفَعُ إِبِلُ الْحَاجِّ رِجْلًا وَلَا يَضَعُ يَدًا إِلَّا كَتَبَ اللهُ لَهُ بِهَا حَسَنَةً، أَوْ مَحَى عَنْهُ سَيِّئَةً، أَوْ رَفَعَهُ بِهَا دَرَجَةًArtinya, "Dari sahabat Ibnu Umar ra, ia mendengar Nabi Muhammad saw bersabda, 'Tidaklah unta yang dikendarai jemaah haji menaikkan kaki belakang dan menurunkan kaki depannya melainkan Allah mencatatnya sebagai kebaikan, sebagai penghapusan dosa, atau sebagai pengangkatan satu derajat baginya,'" HR Al-Baihaqi.5. Mereka Adalah Tamu Allah yang Doanya Mustajabعن جابر رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ الْحُجَّاجُ وَالْعُمَّارُ وَفْدُ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، دَعَاهُمْ فَأَجَابُوْهُ وَسَأَلُوْهُ فَأَعْطَاهُمْArtinya, "Dari sahabat Jabir ra, Nabi Muhammad saw bersabda, 'Jemaah haji dan umrah adalah tamu Allah. Allah memanggil mereka, lalu mereka memenuhi panggilan-Nya dan mereka meminta kepada-Nya, lalu Allah memberikan permintaan mereka,'" HR Al-Bazzar.Itu dia informasi mengenai bacaan Surat Al-Hajj ayat 27 tentang perintah menunaikan ibadah haji. Semoga bermanfaat, Lur!Artikel ini ditulis oleh Agustin Tri Wardani peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom. Simak Video "Ganjar Ingatkan Bahaya Hoaks Saat Hadiri Haul KH Dalhar Watucongol" [GambasVideo 20detik] aku/rih
Bacaayat Al-Quran, Tafsir, dan Konten Islami Bahasa Indonesia +alquran 31 Tafsir+Surah+al+anfal+ayat+72+menurut+al+maraghi 32 Al+ahzab+ayat+71 33 azab 34 waktu 35 kitab zabur 36 Hud+ayat+3 37 AL-Mujadalah ayat 11 38 Surat Al-Ra'du ayat 28 39 kandungan+ayat+208-209+al+baqarah 40 ibrahim ayat 7 41 Hadis at taubah ayat 105 42 Apakah yang
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID MfaC8t18IGV2gXRAxWh1MBkX_6NWib28oePYYAbcTyDMaYqz3cMbHA==
GjHd. 0n85zq0k5r.pages.dev/4720n85zq0k5r.pages.dev/4320n85zq0k5r.pages.dev/60n85zq0k5r.pages.dev/5920n85zq0k5r.pages.dev/1460n85zq0k5r.pages.dev/5950n85zq0k5r.pages.dev/3850n85zq0k5r.pages.dev/250
hukum bacaan surat al mujadalah ayat 11